Minggu, 23 Juli 2023

JURNAL REFLEKSI PERSIAPAN LOKA 7 dan PANEN KARYA

 Dalam kesempatan kali ini saya menggunakan metode 4F sebagai pembuatan jurnal refleksi dwi mingguan
1.    Peristiwa (Fact)
Kami berdiskusi dengan Pengajar Praktik dan 7 CGP kelompok kami untuk menyusun rencana yang akan dilakukan pada kegiatan lokakarya 7 dan Panen Karya yang dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 juli 2023. Kelompok kami sepakat akan mendesain stand kami dengan kearifan lokal budaya jawa sesuai dengan nama kelompok kami dalam kegiatan panen karya yaitu “PITUNG PINUNJUL”. Pitung pinjunjul mempunyai arti bahwa kami yang terdiri dari 7 personil CGP berharap mampu memberikan hal yang luar biasa bagi seluruh jajaran yang terlibat dalam Pendidikan Guru Penggerak ini. Kami juga akan memasang banner kolaborasi program unggulan kami masing-masing. Selain itu, produk- produk selama mengikuti program CGP akan kami cetak, umumnya berasal dari kegiatan lokakarya, demonstrasi kontekstual, aksi nyata yang kami lakukan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7. Lagu, buku cerita fabel, dan karya-karya lain. Jika ada waktu untuk penampilan, kami rencanakan untuk menyajikan musikalisasi dari salah satu anggota kelompok kami serta tari kreasi.
2.    Perasaan (Feeling)
Saya sangat bangga dengan teman-teman CGP kelompok saya karena semangatnya luar  biasa, mudah berkolaborasi, kreativitasnya tinggi, dan pekerja keras. Saya senang karena kami selalu kompak dan siap menampilkan yang terbaik sebagai wujud keberhasilan kami dalam mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 ini.
3.    Pembelajaran (Finding)
Pembelajaran yang saya peroleh dari kegiatan ini adalah bagaimana kita memiliki sikap komitmen yang baik, bisa bekerja sama dengan tim, mau bekerja keras demi pelaksanaan kegiatan lokakarya 7 serta panen karya. Pelajaran lain adalah  perencanaan sangat menentukan pelaksanaan, sehingga perencanaan yang matang akan membuahkan hasil yang maksimal.
4.    Penerapan ke Depan (Future)
Penerapan ke depan saya akan membawa konsep panen karya ini ke sekolah saya, sehingga anak-anak didik saya yakin juga mampu menerapkan panen karya ini sebagai wujud proses  pembelajaran yang berpihak pada murid dan student agency. Tidak lupa seluruh kegiatan pada panen karya ini pula akan saya persembahkan bagi seluruh rekan sejawat SD Negeri 2 Tamanrejo.

Senin, 08 Mei 2023

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.2

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.2

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 

 

MARDINA HANNAS SORI A, M.Pd

CGP_ANGKATAN 7_SD NEGERI 2 TAMANREJO

KAB. KENDAL

 

Tujuan Pembelajaran Khusus:

  1. CGP dapat menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada.
  2. CGP dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada.
  3. CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video.
  4. CGP dapat menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini.

mengaitkan pengetahuan mengenai visi, prakarsa perubahan, dan BAGJA yang sudah didiskusikan pada modul 1.3 sebelumnya.

 

Kira-kira apakah visi dari sekolah tempat guru dalam video tersebut mengabdi?

Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman menyenangkan dengan menanamkan nilai-nilai kreatif mandiri dan kolaborasi

Apakah prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam tayangan video?

Berdasarkan tanyangan video tersebut Prakarsa perubahan yang dilakukan oleh guru tersebut adalah mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan guna menumbuhkan minat, semangat, kreatifitas belajar siswa dalam belajar.

Apakah Pertanyaan Utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut?

Pertanyaan utama yang dilakukan oleh guru tersebut adalah bagaimana cara atau langkah menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan guna menumbuhkan minat, semangat, kreatifitas belajar siswa dalam belajar ?

Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan:

1)    B (Buat pertanyaan)

Bagaimana cara menciptkan kelas yang nyaman dan menyenangkan guna menumbuhkan minat, semangat, kreatifitas siswa dalam belajar. Pada tahap ini dari tayangan video yang sudah saya amati terlihat sebelum memasuki kelas guru berdialog dengan rekan sejawat terkait pembelajaran yang akan dilakukan serta strateginya berdasarkan hasil diskusi sebelumnya dan kolaborasi yang menghasilkan Prakarsa perubahan sebagai landasan dari pertanyaan utama yang akan ditentukan untuk menjalankan alur BAGJA.

 

2)    A (Ambil pelajaran)

Pada tahap ini guru terlihat pada saat memulai pelajaran memberikan sebuah pertanyaan pemantik dengan “Penyemangat Belajar” yang bertujuan menemukan, menggali dan mengidentifikasi seluruh siswa sehingga dapat mengungkapkanya atas dasar pemikirannya dan juga siswa diminta untuk bercerita tentang hal yang mereka sukai yang ada dikelasnya selain itu juga siswa secara berkelompok ditugaskan untuk berkunjung ke kelas 2 dan kelas 6 untuk melihat apa saja yang mereka sukai sekaligus bertanya tentang apa saja yang disukai oleh kelas 2 dan kelas 6 dengan tujuan unutk memperoleh data dan fakta. Ditahap ini guru mendapatkan informasi tentang penyemangat belajar siswa diantaranya : makan, mendengarkan musik, duduk sambil lesehan. Guru juga mendapatkan informasi hal-hal yang disukai dikelas oleh siswanya diantaranya : duduk didekat rak buku agar dengan mudah membaca buku dan duduk didekat jendela agar  mudah terkena angin. Rangkaian tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini bertujuan untuk dapat menggali lebih dalam sehingga dapat mewujudkan Prakarsa perubahan yang ingin diwujudkan oleh guru tersebut.

 

3)    G (Gali mimpi)

Pada pertemuan berikutnya guru menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk proses pembelajaran kepada masing-masing kelompok yang sebelumnya sudah ditentukan. Kemudian guru meminta siswa untuk menutup mata kemudian membayangkan kelas yang nyaman dan menyenangkan serta menjadi penyemangat belajar di kelas. Dari kegiatan tersebut kemudian siswa diminta didalam kelompoknya untuk menggambar di kertas karton yang telah diberikan sebelumnya, yaitu kelas yang nyaman dan menyenangkan sebagai gambaran penyemangat belajar sesuai dengan apa yang telah mereka bayangkan dan setiap kelompok memperesentasikan ke depan kelas. Tahap ini berkaitan dengan tahap sebelumnya sehingga siswa dapat memunculkan serta menggambarkan masa depan dari contoh-contoh yang sudah dilihat sebelumnya berdasarkan kunjungan kelas.

 

4)    J (Jabarkan rencana)

Kegiatan selanjutnya siswa diajak berdiskusi , berkontribusi dan menentukan bersama cara menciptakan kelas impian berdasarkan pemikiran masing-masing siswa. Kemudian guru mendapatkan hasil diskusi sebagai berikut : lantai yang bersih, dinding yang penuh hiasan serta adanya rak buku di dalam kelas.

 

5)    A (Atur eksekusi)

Pada tahap ini guru membantu siswa dalam menentukan kelompok dan siswa diberikan kebebasan mereka dalam memilih kelompok selanjutnya menyepakati bersama waktu pelaksanaan tugas untuk menciptakan kelas impian dan mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan guna menumbuhkan minat, semangat, kreatifitas belajar siswa dalam belajar. Ditahap ini seluruh siswa berkontribusi untuk menentukan peran masing-masing didalam kelompok dan juga menanamkan budaya kemandirian dan berkolaborasi secara berkelanjutan sesuai dengan visi sekolah.

Apa peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video?

Dalam video tersebut, guru sebagai pemimpin pembelajaran berperan sebagai “MANAJER”  dengan melakukan peran diantaranya :

v  Planning : Merencakan

v  Organizing : Membagi tugas

v  Actuating : Menggerakkan

v  Controling : Mengawasi

Adapun uraian kegiatan dari peran “MANAJER” tersebut diantaranya adalah:

·     Mewujudkan kepemimpinan murid

·     Sebagai pemimpin pembelajaran yang sudah menentukan dan menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid.

·     Menjadi fasilitator bagi murid.

·     Mendorong kolaborasi dengan rekan sejawat.

·     Mengelola sumber daya aset dengan baik

Apa saja modal utama yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran dalan tayangan video? lalu bagaimana pemanfataannya?

·     Modal manusia

Pada video tersebut digambarkan bahwa adanya pemanfaatan SDM dengan baik tentunya secara kolaborasi memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru sehingga menghasilkan sebuah pemikiran yang berbasis kekuatan yang menutupi kelemahan-kelemahan yang ada menjadi sebuah ide dan Prakarsa perubahan

·     Modal sosial

Terciptanya Kerjasama yang baik antara siswa yang satu dengan lainnya untuk mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan guna menumbuhkan minat, semangat, kreatifitas belajar siswa dalam belajar.

·     Modal fisik

Terlihat guru memanfaatkan dengan sangat baik pemanfaatan berupa alat, ruang kelas, baik itu tempat kelasnya mengajar maupun kelas lainnya sebagai sarana inspirasi sekaligus sumber media belajar anak dan juga pemanfaatan yang ada didalam kelasnya yang dijadikan sebagai contoh.

·     Modal finansial

Menggunakan beberapa kertas, lem serta perlengkapan lainnya guna mewujudkan kelas impian yang disediakan oleh sekolah dari anggaran dana BOS. Hal ini tentunya sebagai bentuk pemenuhan perencanaan yang sudah tergambarkan dalam RKAS sekolah.

 

Senin, 17 April 2023

ANALISIS KEG DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1

 

MARDINA HANNAS SORI A,

CGP ANGKATAN 7

 

Refleksi Wawancara Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Sesuai hasil wawancara yang saya lakukan terhadap 3 kepala sekolah, tindakan kepala sekolah tersebut melakukan pengambilan keputusan dengan :

·       Melakukan identifikasi masalah

·       Melakukan diskusi dan komunikasi dengan unsur-unsur yang ada di sekolah terutama dengan pihak-pihak yang terlibat langsung

·       Membuat keputusan yang berpihak pada siswa, bijaksana, bertanggung jawab, memaksimalkan potensi positif dan meminimalisir potensi negatife atau merugikan orang lain.

Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tersebut menurut saya telah sesuai dengan teori yang saya pelajari di modul 3.1. tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajjikan, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, namun tidan semua langkah dilakukan secara runut dan ada langkah yang tidak dilakukan, seperti pengujian benar atau salah maupun Investigasi Opsi Trilema.

 

Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa persamaan :

·       Melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta

·       Melakukan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama yang terlibat dalam masalah

Perbedaan dari kedua kepala sekolah dalam mengambil keputusan :

·       Kepala sekolah pertama sudah melakukan hampir semua 9 langkah dalam pengambilan keputusan, membuat keputusan yang berpuha kepada siswa dan bertanggungjawab

·       Kepala sekolah kedua lebih mengedepankan diskusi, komunikasi dan koordinasi dengan unsur-unsur sekolah dan pihak-pihak yang terlibat dalam masalah.

Menurut saya yang lebih menonjol dalam membuat keputusan sesuai langkah-langkah pengambilan keputusan dalam teori di modul 3.1 adalah kepala sekolah pertama.

Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana kedepannya para pimpinan tersebut jika menghadapi permasalahan dilemma etika ataupun bujukan moral akan melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan tersebut.

Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam setiap permasalah dilema etika baik ketika berhadapan dengan masalah murid maupun ketika ada kolega guru yang menemui masalah dilema etika saya akan menawarkan mereka untuk mengambil keputusan sesuai 9 langkah pengambilan dan keputusan yang telah saya pelajari.

 

 

JURNAL REFLEKSI PERSIAPAN LOKA 7 dan PANEN KARYA

 Dalam kesempatan kali ini saya menggunakan metode 4F sebagai pembuatan jurnal refleksi dwi mingguan 1.    Peristiwa (Fact) Kami berdiskusi ...